Dampak Turnover Karyawan Tinggi
Beradaptasi dengan Strategi dalam Rekrutmen
Hal ini dapat disiasati dalam dalam manajemen sumber daya atau human resource management menggunakan tiga perspektif, seperti target pelamar, promosi lowongan, dan pre-assesment. Pada target pelamar, apakah perusahaan Anda menargetkan kandidat yang tepat di tempat yang tepat seperti kanal talent sourcing, Linkedin, dan atau media sosial lainnya?
Jika Anda mengukur efektivitas kanal yang Anda gunakan, bisa jadi akan memberi Anda informasi yang cukup tinggi untuk melihat tentang kanal mana yang cenderung memberi Anda kandidat terbaik (dan terburuk). Keuntungan besar dari mencari kandidat saat ini adalah ada banyak teknologi yang tersedia untuk membantu Anda mengoptimalkan tugas.
Pada aspek promosi lowongan pekerjaan, bahasa dan persuasi yang Anda gunakan dalam iklan pekerjaan menentukan jenis kandidat yang melamar. Kata-kata atau cara tertentu akan menarik – atau justru malah menyingkirkan – pelamar potensial, lho. Saat ini, ada beberapa teknologi yang tersedia untuk mendukung Anda dalam meningkatkan penulisan/content writing lowongan untuk perusahaan Anda.
Kehilangan Pengetahuan dan Pengalaman
Karyawan yang pergi dapat membawa dengan mereka pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang berharga. Kehilangan sumber daya manusia ini dapat berdampak negatif pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
Perekrutan yang Tepat
Langkah pertama dalam mengurangi turnover adalah memastikan bahwa perusahaan merekrut karyawan yang tepat sejak awal. Proses rekrutmen yang efektif harus mencakup seleksi yang teliti untuk menilai kecocokan budaya, kompetensi teknis, dan tujuan karir karyawan.
Selain itu, penting juga untuk memberikan informasi yang jelas dan realistis tentang tugas pekerjaan, ekspektasi, dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh calon karyawan.
Rekrut Kandidat yang Tepat Sejak Awal
Hal ini dipercaya oleh para rekruter sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengurangi tingkat turnover karyawan.
Tidak hanya mewawancara kandidat secara ketat namun pastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang kita butuhkan dengan proses onboarding yang efektif pula.
Sehingga mereka mampu sejalan dengan budaya perusahaan, atasan, dan rekan kerja mereka.
Baca juga: Memahami Basic HR Management, Bagaimana Pengelolaan yang Praktis?
Perhatikan Kebutuhan Karyawan
Untuk mengetahui hal ini, baik manajer ataupun HR dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan karyawab untuk mendapatkan feedback.
Selain sebagai medium interaksi antara karyawan dan perusahaan, hal ini juga dipercaya untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.
Misal dengan melakukan pertemuan bulanan atau per-departemen untuk menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu menjadi perhatian bersama.
Dengan mengetahui kondisi karyawan, Anda bisa lebih sigap dalam menyiapkan langkah selanjutnya. Sehingga tingkat turnover dapat dijaga.
Baca Juga : Contoh Absensi Online Gratis Dengan Web Google Forms Hingga Aplikasi Mobile App Berbasis Android
Apa itu Turnover Karyawan?
Turnover karyawan adalah proses perputaran keluar dan masuknya karyawan dalam suatu perusahaan. Selain itu bisa diartikan dengan seberapa lama karyawan bertahan di perusahaan dan seberapa sering Anda harus menggantinya.
Apapun alasannya karyawan keluar dari perusahaan, pergantian itu disebut dengan turnover karyawan. Biasanya turnover ini dihitung oleh pihak SDM atau HRD dalam kurun waktu per satu tahun.
Penurunan Produktivitas
Setiap kali karyawan meninggalkan perusahaan, ada masa transisi di mana produktivitas menurun. Karyawan baru biasanya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, memahami sistem kerja, dan membangun relasi dengan tim. Dalam waktu tersebut, kinerja tim mungkin menjadi kurang optimal, terutama jika karyawan yang keluar memiliki peran penting dalam operasional perusahaan.
Gaji Terlalu Rendah
Selain beban kerja, sistem penggajian yang tidak sepadan dengan tanggung jawab pekerjaan juga bisa memicu karyawan resign. Apalagi jika mereka mendapatkan tawaran lain dengan gaji lebih tinggi.
Sehingga perusahaan sebaiknya selalu memantau beban tugas dengan kemampuan karyawan dan gaji yang diperolehnya. Pastikan juga mereka mendapat kenaikan gaji tiap tahunnya.
Apa Itu Turnover Karyawan?
Turnover karyawan merujuk pada proses di mana karyawan meninggalkan organisasi dan digantikan oleh karyawan baru. Ada dua jenis turnover yang biasanya terjadi:
Setiap kali turnover terjadi, perusahaan harus mengeluarkan waktu, uang, dan sumber daya untuk merekrut dan melatih karyawan baru, yang bisa berdampak signifikan pada produktivitas dan stabilitas bisnis.
Melakukan Exit Interview dan Feedback Berkala
Salah satu cara terbaik untuk memahami mengapa karyawan meninggalkan perusahaan adalah dengan melakukan exit interview yang komprehensif. Exit interview dapat memberikan wawasan berharga tentang masalah-masalah internal yang mungkin tidak terlihat oleh manajemen.
Selain itu, perusahaan harus aktif dalam mengumpulkan feedback berkala dari karyawan yang masih bekerja untuk mengidentifikasi potensi masalah dan memperbaiki lingkungan kerja sebelum terjadi turnover.